Berkunjung ke Tribun Jambi



 Kunjungan ke Tribun Jambi oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jambi

Dosen Universitas Jambi, pak Yanto S.Pd, M.Ed ( sebelah kanan), Redaksi Tribun Jambi, Pak Awang (ditengah) dan Pak Suang Sitanggang (sebelah kiri) 

Sabtu, 18 Mai 2019 Mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas jambi melakukan kunjungan ke kantor pusat Tribun Jambi yang terletak di Lebak Bandung Kec.jelutung Provinsi Jambi. Dalam kunjungan ini mereka didampingi oleh Dosen pengampu mata kuliah Jurnalism yaitu bapak Yanto, S.Pd., M.ED. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan mengenai dunia jurnalistik langsung dari jurnalis Tribun Jambi itu sendiri. Dosen pengampu mata kuliah yang baru diadakan di unja ini mengharapkan bahwa nantinya lulusan pendidikan bahasa inggris Universitas Jambi tidak hanya berorientasi pada profesi guru bahasa inggris saja  namun dapat mencoba pekerjaan pada bidang lain seperti pada bidang jurnalistik. Hal ini dilandasi oleh kecil nya peluang mahasiswa dan mahasiswi untuk menjadi guru PNS. Beliau ingin membuka fikiran anak didiknya agar lebih realistis, berfikiran luas dan mengubah paradigma bahwa anak pendidikan bahasa inggris tidak harus menjadi tenaga pendidik. Sebab itu lah kunjungan ini penting dilakukan agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui lebih dalam mengenai dunia jurnalistik.
Topik yang dibicarakan pada kunjungan ini adalah mengenai sejarah Tribun Jambi, proses pembuatan berita cetak maupun online hingga proses pencetakan koran itu sendiri. Bapak Suang sitanggang dan bapak awang selaku redaktur Tribun Jambi menjadi Narasumber utama yang banyak menjabarkan informarsi terkait topik yang dibahas. 
Pak awang menuturkan sejarah singkat berdirinya tribun jambi. Dimana Tribun Jambi didirikan pada tahun 2009 yang merupakan bagian dari Tribun Network, yang terdiri lebih dari 30 Tribun diseluruh daerah. Tribun Jambi merupakan bagian dari Group Kompas Gramedia yang didirikan pada tahun 2009 dan aktif berproduksi pada ahun 2010. Di Provinsi Jambi terdapat 2 kantor tribun Jambi. Yaitu kantor produksi atau kantor pusat yang terletak di Lebak Bandung dan kantor percetakan yang terletak di Paal Merah. Setelah berita di proses di kantor produksi maka selanjutnya akan dikirim ke kantor percetakan Tribun Jambi untuk dicetak.
Proses produksi Tribun Jambi berlangsung sangat panjang. Dimulai dari pencarian berita oleh Reporter. Pencarian berita ini tentunya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pertama, berita yang laporkan harus bersifat penting. Kejadian yang dilaporkan harus berdampak besar untuk kemaslahatan banyak orang. Contoh, padam nya listrik selama 24 jam sehingga mengganggu aktifitas dan produktivitas masyarakat. Kedua, bersifat menarik dan menggugah minat masyarakat untuk membaca. Seperti melaporkan hal-hal unik dan jarang terjadi. Contoh, adanya pisang yang berbuah dua dan  melaporkan prestasi prestasi anak bangsa. Seperti prestasi dalam olimpiade sains, bahasa inggris dan sebagainya. Kesimpulannya, kejadian yang dapat dijadikan berita adalah kejadian yang penting dan menarik untuk para pembaca. 

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris bersama Mr.yanto, Pak Suang Sitanggang dan Pak Awang
 Proses yang kedua yaitu wartawan mewawancarai subjek yang terkait dalam berita. “Disaat membicarakan tentang akreditasi kampus, maka subjek yang paling berkompeten untuk diwawancarai adalah rektor kampus, bukan dosen mata kuliah atau pun mahasiswa” tutur pak awang dengan tegas. Jadi, tugas wartawan adalah mencari berita dimana setiap harinya mereka harus mengumpulkan 7 berita. Berita tersebut dapat didapatkan melalui humas polres, humas polda untuk mendapatkan berita mengenai kriminalitas. Untuk mendapatkan berita seputar kondisi daerah, wartawan dapat memperolehnya melalui humas daerah.  Isu- isu terkini dan hangat juga sangat cocok untuk dijadikan berita.  
Setelah mendapatkan semua informasi dari narasumber, maka informasi tadi diketik dalam bentuk berita lalu dikirim via e-mail ke tim produksi Tribun Jambi. Kemudian berita tadi akan diolah oleh tim produksi online dan tim produksi cetak.
Proses pengolahan berita diawali dengan proses editing oleh redaktur. Redaktur tidak hanya mengedit berita namun juga memilah berita mana yang paling penting dan menarik. Setelah itu memasuki proses layout mengenai penempatan halaman berita yang akan ditampilkan. Setelah itu berita akan difilter oleh manager produksi. Dimana proses filter ini menyangkut editing judul atau kata kata yang salah dalam pengetikan. Setelah lulus tahap editing dan filter, berita yang dirasa layak untuk di publikasikan ini akan dicetak di kantor percetakanTribun jambi Paal Merah.
Tidak ada latar belakang khusus atau jurusan ilmu tertentu untuk bisa menjadi wartawan atau pun tim produksi Tribun Jambi. “Latar belakang pegawai di Tribun Jambi berasal dari berbagai macam disiplin ilmu. Mulai dari pertanian, peternakan, ekonomi islam, matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris dan sebagai nya. Tidak hanya berasal dari jambi namun pegawai kami juga berasal dari daerah lain di indonesia. Kami seperti membentuk Indonesia Mini disini ” Tutur bapak Suang sutanggang selaku redaktur Tribun Jambi.
Di tribun jambi terdapat tingkatan tingkatan jabatan. Tingkatan pertama atau yang paling basic adalah reporter. Tingkatan yang kedua yaitu asisten redaktur. Kemudian redaktur, dan yang terakhir adalah koordinator liputan. Semua Pegawai di Tribun Jambi ditempa di lapangan. Reporter yang diangkat menjadi asisten redaktur adalah reporter yang dianggap sudah mampu menggunakan bahasa yang baik dalam membuat berita dan menguasai kaidah bahasa. Selain mendapatkan training khusus, training dilapangan inilah yang membuat tim Tribun Jambi terampil dan mampu bertahan di Tribun Jambi dan menyajikan berita berita berkualitas untuk para pembaca.  Kesimpulannya, untuk menjadi redaktur atau untuk mendapatkan jabatan yang tinggi, tentunya membutuhkan waktu yang lama dan kerja keras yang tinggi. Tidak semata mata terjadi dengan instan.
Dijaman milenial sekarang, tak heran bahwa generasi milenial lebih senang membaca ataupun menonton berita melalui gawai dibandingkan dengan cara membaca koran atau pun menonton televisi. Semua ini terjadi karena pergeseran pola pikir generasi. Namun, Tribun Jambi akan tetap berjaya apabila selalu mampu dalam menjawab tantangan ini. Membuat konten konten yang tak kalah menarik kedalam koran adalah tugas yang sangat menantang bagi Tim Tribun Jambi.
            “Pergeseran zaman tak akan menghentikan ataupun mematikan produksi koran Tribun Jambi bahkan untuk 10 ataupun 15 tahun mendatang.” Tutur suang sitanggang dihadapan mahasiswa/i bahasa inggris universitas jambi dalam kunjungan kala itu. Selain itu, Tribun Jambi sudah mengembangkan media online dalam penyebaran berita. Dimana pengolahan media online lebih simpel dibandingkan produksi koran melalui media cetak. Melalui media online, berita dapat diproduksi dalam hitungan  menit dan sudah dapat di publikasikan sedangkan butuh waktu berjam-jam untuk memproduksi berita melalui media cetak. Selain itu, media online lebih sesuai dengan ketertarikan generasi milenial yang menyukai kemudahan dalam segala hal. Untuk sekarang, Tribun Jambi sangat bekerja keras dalam pengembangan Tribun Jambi pada Media Online.
            Pebentukan karakter tim jurnalis Tribun Jambi dimulai dari proses awal rekruitmen dimana tim jurnalis akan ditugaskan dilapangan. Selama 1 bulan mereka akan ditugaskan mencari 5 berita dan di submit pada pukul 12 siang. Proses ini lah yang membentuk karakter kerja keras dan pantang menyerah tim jurnalistik. “Basic pendidikan yang berbeda tidak menjadi masalah dalam proses kerja di Tribun Jambi karena dalam 1 bulan ini lah mereka akan ditempa menjadi wartawan yang berkualitas.” Tutur Pak Awang kepada rekan rekan Mahasiswa Universitas Jambi.
            Pada Akhir pertemuan, Pak Suang Sitanggang selaku redaktur Tribun Jambi berpesan kepada Mahasiswa mahasiswi Universitas Jambi sebagai penerus generasi bangsa untuk menanamkan paradigma bahwa profesi mahasiswa pendidikan tidak hanya untuk menjadi tenaga pendidik. Namun dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang didapat, mereka dapat mencoba hal baru salah satu nya yaitu menjadi Jurnalistik.



                                 

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen bertemakan Kebangsaan. Sekuntum Melati Untuk Bangsa

Cerpen bertemakan Kebangsaan. Kakekku Sang Veteran